Kamis, 11 Oktober 2012

Pendidikan dan Perjuangan


PENDIDIKAN DAN PERJUANGAN


            Pendidikan dan perjuangan mempunyai hubungan yang sangat erat. Bagaimana tidak, dalam pendidikan butuh perjuangan dan perjuangan bagian dari pendidikan. Di era seperti ini, kebutuhan akan pendidikan banyak dikaitkan dengan biaya. Memang faktor finansial merupakan suatu bentuk perjuangan dalam memperoleh pendidikan. Bagi sebagian orang yang mampu segi finansialnya seakan-akan bisa mendapatkan pendidikan yang mutunya baik, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu lebih mengesampingkan pentingnya pendidikan atau sarana dan prasarana yang mereka peroleh tidak memadai.
            Suatu ketika saya pernah melihat acara televisi yang menayangkan perjuangan anak-anak di pedalaman Riau dalam mencari pendidikan. Ironis memang, sarana dan prasarana yang ada jauh dari kata layak. Akan tetapi, semangat anak-anak pedalaman Riau dalam mencari pendidikan tidak surut begitu saja. Meskipun pengajarnya terbatas, tempat mereka menimba ilmu yang seadanya, seragam yang jadi kebanggaan mereka, sepatu yang hampir jebol tapi penuntun langkah mereka, dan yang paling membanggakan adalah senyuman ikhlas terpancar di wajah lugu mereka.
            Hal yang sangat memprihatinkan ketika crew televisi menanyakan kepada anak-anak pedalaman Riau, siapa presiden Indonesia? Dengan serentak mereka menjawab tidak tahu. Selain itu, ketika ditanya ini negara apa? Salah satu siswa menjawab, ini negara hutan. Ya, karena mereka tinggal di hutan. Mereka adalah penerus bangsa yang kelak akan mempimpin bangsa dan negara. Akan tetapi, nama presiden dan nama negara mereka saja, mereka tidak tahu. Lalu, ini salah siapa? Meskipun begitu, semangat mereka dalam mencari pendidikan begitu melekat. Inilah perjuangan yang sebenarnya di tengah keterbatasan mereka.
           Akhir acara, crew menanyakan kepada anak-anak pedalaman Riau, apakah mereka cinta Indonesia? Mereka dengan serentak menjawab, ya kami cinta Indonesia. Sungguh mengharukan, di Ibukota yang berdiri megah bangunan-bangunan ternyata masih ada tempat yang jauh dari perhatian pemerintah. Meskipun begitu mereka tetap mencintai negaranya, Indonesia.
            Kembali lagi kepada pendidikan dan perjuangan yang nyata dialami oleh anak-anak pedalaman Riau, bahwa dalam memperoleh pendidikan butuh perjuangan. Kita patut mencontoh semangat anak-anak pedalaman Riau dalam mencari pendidikan. Bersyukur kepada Tuhan karena kita dapat menimba ilmu di Universitas Diponegoro. Semangat Diponegoro harus kita tanam dan kobarkan, laksana Diponegoro di medan perang yang lantang melawan keterbatasan. Tak pantang meski panas terik menerjang, membara bak kobaran api menyala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar